Dalam industri konstruksi, PU (Polyurethane) adalah salah satu material yang sering dipilih karena daya tahannya yang tinggi terhadap abrasi, kelembapan, dan bahan kimia. Namun ada dua jenis PU yang sering digunakan untuk pelapisan lantai, yaitu PU Concrete dan PU Flooring yang memiliki karakteristik dan fungsi berbeda. Memahami perbedaan antara keduanya akan membantu Anda memilih jenis pelapisan yang paling sesuai dengan kebutuhan proyek.
Perbedaan PU Concrete dan PU Flooring
PU Concrete, juga dikenal sebagai PU Screed atau PU Cementitious Flooring, yang merupakan sistem pelapisan yang mencampurkan resin PU dengan bahan-bahan lain, termasuk semen, agregat (misalnya pasir kuarsa), dan aditif lainnya. Campuran ini menghasilkan pelapisan lantai yang tebal, kokoh, dan tahan terhadap kondisi industri berat.
PU Concrete memiliki ketebalan lapisan yang biasanya berkisar antara 6 hingga 9 mm, tergantung pada kebutuhan aplikasi. Lapisan ini sering digunakan dalam lingkungan yang membutuhkan ketahanan terhadap suhu tinggi atau rendah dan paparan bahan kimia agresif, seperti pabrik makanan dan minuman, pabrik farmasi, dan pabrik kimia.
PU Flooring sering kali disebut juga sebagai PU Coating atau PU Topping, yang merupakan lapisan PU berbasis cairan yang lebih tipis dibandingkan PU Concrete. Lapisan ini biasanya diterapkan pada lantai beton untuk melindungi permukaannya dari keausan, kelembapan, serta bahan kimia ringan hingga sedang. PU Flooring memiliki ketebalan sekitar 1 hingga 3 mm dan digunakan di area yang memerlukan perlindungan, estetika, dan kemudahan pembersihan, seperti area komersial, dapur, dan lantai perumahan.
PU Flooring bersifat elastis, sehingga lebih tahan terhadap retakan kecil, dan memberikan hasil akhir yang halus dan estetis.
Keunggulan PU Concrete
- Ketahanan terhadap Suhu Ekstrem. PU Concrete dapat menahan suhu ekstrem, mulai dari suhu rendah di bawah titik beku hingga suhu sangat tinggi. Ini menjadikannya ideal untuk fasilitas yang menghadapi perubahan suhu drastis, seperti ruang pendingin atau dapur komersial dengan suhu tinggi.
- Ketahanan Kimia Tinggi. Karena komposisinya yang kuat, PU Concrete memiliki ketahanan kimia yang sangat baik terhadap bahan kimia agresif, termasuk asam, alkali, dan pelarut. Ini menjadikannya sangat cocok untuk industri yang berhubungan dengan bahan kimia berat, seperti farmasi, manufaktur kimia, dan industri makanan.
- Ketahanan Abrasi dan Tekanan. PU Concrete mampu menahan beban berat, tekanan tinggi, serta dampak mekanis. Permukaannya yang tebal dan kokoh membuatnya ideal untuk area yang sering dilalui kendaraan berat atau alat berat, seperti gudang dan fasilitas logistik.
- Memiliki Daya Tahan Jangka Panjang. PU Concrete terkenal dengan ketahanannya yang luar biasa dan usia pakai yang panjang, bahkan di lingkungan yang keras sekalipun.
Kelemahan PU Concrete
- Waktu Instalasi Lebih Lama. Karena campuran dan aplikasinya yang kompleks, pemasangan PU Concrete membutuhkan waktu lebih lama dan proses curing yang lebih lama dibandingkan PU Flooring.
- Harga Lebih Tinggi. PU Concrete membutuhkan biaya lebih tinggi dibandingkan PU Flooring, baik dari sisi material maupun pemasangannya, karena sifatnya yang lebih tahan lama dan aplikasi yang memerlukan ketelitian tinggi.
- Permukaan yang Lebih Kaku. Struktur PU Concrete cenderung kaku, sehingga tidak cocok untuk area yang membutuhkan fleksibilitas tinggi atau memiliki pergeseran struktur.
Keunggulan PU Flooring
- Fleksibilitas dan Elastisitas. PU Flooring bersifat fleksibel, sehingga dapat menahan pergerakan kecil atau retakan pada substrat. Ini sangat menguntungkan untuk area yang sering mengalami perubahan tekanan atau pergeseran, seperti parkiran atau fasilitas olahraga.
- Cepat Kering dan Mudah Diterapkan. PU Flooring memiliki proses pengeringan yang lebih cepat dibandingkan PU Concrete, sehingga waktu pengerjaan menjadi lebih singkat. Ini sangat bermanfaat untuk proyek yang membutuhkan waktu instalasi cepat.
- Permukaan Halus dan Estetis. PU Flooring memberikan hasil akhir yang lebih estetis dengan tampilan permukaan yang halus dan anti-statis. Karena itu, PU Flooring cocok digunakan di ruang komersial, showroom, atau area yang memerlukan penampilan menarik.
- Tahan Terhadap Abrasi Ringan dan Kelembaban. PU Flooring memberikan ketahanan yang baik terhadap keausan, abrasi ringan, dan kelembapan. Ini membuatnya cocok untuk dapur, toilet, atau area yang berisiko terkena kelembaban
Kelemahan PU Flooring
- Kekuatan Lebih Rendah. Dibandingkan PU Concrete, PU Flooring tidak memiliki ketahanan mekanis yang cukup untuk menahan beban berat atau dampak benturan yang tinggi.
- Tidak Tahan Suhu Ekstrem. PU Flooring lebih rentan terhadap suhu yang sangat panas atau dingin, sehingga kurang ideal untuk area yang memiliki suhu ekstrem.
- Ketahanan Kimia Terbatas. Walaupun tahan terhadap bahan kimia ringan hingga sedang, PU Flooring tidak cocok untuk area dengan paparan bahan kimia berat atau agresif.
Aplikasi Ideal PU Concrete dan PU Flooring
PU Concrete cocok untuk:
- Fasilitas produksi makanan dan minuman (karena ketahanan terhadap suhu dan bahan kimia).
- Gudang dan pabrik berat yang memerlukan ketahanan terhadap tekanan dan dampak mekanis.
- Fasilitas farmasi yang memerlukan ketahanan terhadap bahan kimia agresif.
PU Flooring cocok untuk:
- Area komersial seperti showroom dan pusat perbelanjaan yang memerlukan estetika dan permukaan halus.
- Dapur dan ruang perumahan yang membutuhkan ketahanan terhadap abrasi ringan dan kelembaban.
- Fasilitas olahraga atau ruang publik yang membutuhkan fleksibilitas dan elastisitas pada lapisan lantainya.
Nah sekarang Anda sudah tahu perbedaan serta peruntukan antara PU Concrete dan PU Flooring. Jadi jangan sampai salah pilih lagi yaa..! Anda dapat melihat rangkaian produk PU Concrete dan PU Flooring yang kami miliki dengan membuka halaman produk atau jika Anda masih bingung dapat klik tombol bantuan di pojok kanan bawah layar agar terhubung dengan customer service kami. Dengan senang hati kami akan membantu mencarikan produk yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
